Serasa kembali di zaman pelita menjadi cahaya hidup.
Walau tidak seganas dulu, tapi begitu terasa dan menguras tanya,
“kapan cahayamu menembus sela-sela kamar ini?”
Selalu bergandeng dengan sang fajar, tapi hanya membisu dengan heningnya malam.
Ingin berjalan di setiap waktu,
berteman dengan gelap, tapi tak pernah menyapa.
Tidur sesaat, bangun kemudian, hidup layaknya makhluk.
Tapi tak bernyawa.
Mencoba untuk bertahan, tapi sebatas lelahnya matahari.
Kaupun lelah, dan ikut tenggelam.
Semoga, sedikit mampumu tak terus membuatmu lalu.
Harapan dari para penantimu yang rindu.
Lampu yang kembali normal.
-By Admin.